Senin, 19 Maret 2012

Renungan , Keserasian , Dan Kehalusan

Makna Keserasian :
Keserasian berasal dari kata serasi yang berarti cocok atau selaras. Keserasian merupakan perpaduan antara warna, bentuk dan ukuran. Keserasian sangat berhubungan dengan keindahan, sesuatu yang serasi akan tampak indah. Dalam keselarasan seseorang memiliki perasaan seimbang, dan mempunyai cita rasa akan sesuatu yang berakhir dan merasa hidup sesaat ditengah-tengah kesempurnaan yang menyenangkan hati .

Makna Kehalusan :
Kehalusan dalam bertingkah laku berhubungan dengan perbuatan lemah lembut, sopan santun, dan budi pekerti yang baik. Manusia yang tidak memiliki kehalusan dalam tingkah laku dapat membawa kearah hipokrit, munafik, tidak bertangung jawab, fiodal, kamuflase, berwatak plin plan, boros, tukang tipu dll. Dengan demikian sikap halus atau lembut  merupakan gambaran yang tulus serta cinta kasih terhadap sesama. Sikap halus harus dimulai dari keluarga karna dari sinilah akan mampu diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat, hingga bisa mewujudkan ketentraman dan kesejahtraan. Jadi pada intinya kehalusan seseorang dalam bertingkah laku sangat menekankan pada kejujuran, kesetian, kesopan dan keramah tamahan

Bila dikaitkan dengan kehidupan bernegara seorang pejabat negara dan warga negaranya harus mempunyai kehalusan dalam melakukan hubungan, dengan kata lain harus saling menghormati. Tindakan pejabat publik yang mendahulukan kepentingan pribadi dan mengabaikan kepentingan masyarakat banyak sangat bertentangan dengan kehalusan, cinta kasih baik kepada negaranya maupun rakyatnya. Pejabat seperti ini mencerminkan bahwa mereka tidak beradab dan tidak berbudi.

Renungan :
Renungan berasal dari kata renung yang berarti berdiam diri memikirkan sesuatu secara mendalam dalam rangka memperbaiki diri dari tingkah laku yang kurang indah yang merupakan siatu bentuk koreksi diri. Merenung juga bisa berari mengevaluasi  diri dari berbagai kesalahan, kealpaan dan dosa, baik itu terhadap orang lain maupun Tuhan.
Sedangkan merenung dalam rangka mengevaluasi pengetahuan yang dimiliki disebut berfilsafat. Pemikiran kefilsafatan mempunyai karakteristik tersendiri yaitu ;
  1. Menyeluruh artinya mengunakan seluruh pengetahuan yang dimiliki
  2. Mendasar artinya berpikir sampai pada akar permasalahanya
  3. Spekulatif artinya pemikirannya dapat dijadikan dasar bagi pemikiran-pemikiran selanjutnya
Renungan yang berhubungan dengan keindahan didasarkan atas tiga teori yaitu ;
  • Teori pengungkapan, seni merupakan pengungkapan kesan kesan keindahan
  • Teori metafisika, seni merupakan duni tiruan dari suatu realitas
  • Teori Psikologi menyatakan bahwa proses penciptaa seni adalah pemenuhan keinginan bahwa sadar seorang seniman

Tiga Ciri Cinta Kepada Allah

Dari Sufyan bin Uyainah r.a.
Ia berkata :
 “Barangsiapa cinta kepada Allah,
maka cinta kepada orang yang dicintai Allah, barangsiapa cinta terhadap orang
dicintai Allah, maka cinta perbuatan yang dilakukan karena cinta Allah,
barangsiapa cinta terhadap perbuatan yang dilakukan karena cinta Allah, maka
cinta melakukan perbuatan itu tanpa diketahui orang lain.”

 Ibnu Hajar Al-Asqalani ra. menukilkan
bahwa mahabbah (cinta kepada Allah) itu ada dua macam :

1.       Mahabbah Fardhu,
yaitu mahabbah yang mendorong dilakukannya perintah-perintah Allah dan
dijauhinya larangan-larangan-Nya.

2.  Mahabbah Sunnah,
     yaitu mahabbah yang mendorong dibiasakannya melakukan ibadah sunnah dan
    dijauhinya hal-hal yang syubhat.


 Abu Bakar Ash-Shiddiq ra mengatakan : barangsiapa telah merasakan mahabbah Allah yang murni, maka apa yang dia
rasakan itu dapat melupakannya dari keinginan dunia dan membuatnya merasa asing
dari seluruh manusia.

AKULTURASI BUDAYA


Akulturasi adalah perpaduan antara kebudayaan yang berbeda yang berlangsung dengan damai dan serasi. Contohnya, perpaduan kebudayaan antara Hindu-Budha dengan kebudayaan Indonesia, dimana perpaduan antara dua kebudayaan itu tidak menghilangkan unsur-unsur asli dari kedua kebudayaan tersebut. Kebudayaan tersebut saling beradaptasi.
Oleh karena itu, kebudayaan Hindu-Budha yang masuk ke Indonesia tidak diterima begitu saja. Hal ini disebabkan:
·         Masyarakat Indonesia telah memiliki dasar-dasar kebudayaan yang cukup tinggi, sehingga masuknya kebudayaan asing ke Indonesia menambah perbendaharaan kebudayaan Indonesia.
·         Kecakapan istimewa. Bangsa Indonesia memiliki apa yang disebut dengan istilah local genius, yaitu kecakapan suatu bangsa untuk menerima unsur-unsur kebudayaan asing dan mengolah unsur-unsur tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

Seni Bangunan
Dasar bangunan candi itu merupakan hasil pembangunan bangsa Indonesia dari zaman Megalitikum, yaitu bangunan punden berundak-undak. Punden berundak-undak ini mendapat pengaruh Hindu-Budha, sehingga menjadi wujud sebuah candi, seperti Candi Borobudur.

Seni rupa/Seni lukis
Unsur seni rupa dan seni lukis India telah masuk ke Indonesia.hal ini terbukti dengan ditemukannya patung Budha berlanggam Gandara di kota Bangun, Kutai. Juga patung Budha berlanggam Amarawati ditemukan di Sikendeng (Sulawesi Selatan). Pada Candi Borobudur tampak adanya seni rupa India, dengan ditemukannya relief-relief ceritera Sang Budha Gautama. Relief pada Candi Borobudur pada umumnya lebih menunjukan suasana alam Indonesia, terlihat dengan adanya lukisan rumah panggung dan hiasan burung merpati. Di samping itu, juga terdapat hiasan perahu bercadik. Lukisan-lukisan tersebut merupakan lukisan asli Indonesia, karena tidak  pernah ditemukan pada candi-candi yang terdapat di India. Juga relief pada Candi Prambanan yang memuat cerita Ramayana.

Seni sastra
Prasasti-prasasti awal menunjukkan pengaruh Hindu-Budha di Indonesia, seperti yang ditemukan di Kalimantan Timur, Sriwijaya, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Prasasti itu ditulis dalam bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa.

Kalender
Diadopsinya sistem kalender atau penanggalan India di Indonesia merupakan wujud dari akulturasi, yaitu terlihat dengan adanya penggunaan tahun Saka di Indonesia. Di samping itu, juga ditemukan Candra Sangkala atau konogram dalam usaha memperingati peristiwa dengan tahun atau kalender Saka. Candra Sangkala adala angka huruf berupa susunan kalimat atau gambar kata. Contoh tahun Candra Sangkala adalah “Sirna Ilang Kertaning Bumi” sama dengan 1400 (tahun saka) dan sama dengan 1478 Masehi.

Kepercayaan dan Filsafat
Masuk dan berkembangnya pengaruh Hindu-Budha tidak meninggalkan kepercayaan asli bangsa Indonesia, terutama terlihat dari segi pemujaan terhadap roh nenek moyang dan pemujaan terhadap dewa-dewa alam.

Tipologi Manusia Menurut Claudius Gallenus

Ada 4 tipe tipologi manusia menurut Claudius Gallenus, antara lain:

Ø  Sanguinikus ( Orang yang mempunyai banyak darah / sangai dalam tubuhnya) Perasaan Dasar : Riang, Optimis, mudah menyesuaikan diri, perasaan tidak stabil, kurang konsekuen, dan reaksinya tidak di pikir dalam-dalam.

Ø Melankolikus ( Memiliki banyak empedu hitam / melanchole ) Perasaan Dasar : Sedih, ketakutan, hati – hati dalam tindakan, konsekuen, dan stabil jiwanya.

Ø Kholerikus ( Dalam tubuhnya terdapat banyak empedu kuning – kuning ) Perasaan Dasar : Kurang puas, gelisah, emosional, exspolosi, perasaanya hebat dan kuat kesukaran di atasi dengan energi yang berlebihan.

Ø  Flegmatikus ( Di dalam tubuhnya banyak lendir / flegma ) Perasaan Dasar : Tenang, netral, tidak mudah emosional, tidak mudah terharu, pasif, menjumukan dan bersifat konservatif.

Dari ke 4 tipe Tipologi diatas mungkin saya termasuk pilihan yang kedua ,yaitu Melankolikus ( Memiliki banyak empedu hitam / melanchole ) Perasaan Dasar : Sedih, ketakutan, hati – hati dalam tindakan, konsekuen, dan stabil jiwanya.

Karena saya merasa sedih oleh lingkungan sekitar saya yang membuat hati saya tersentuh dan ingin membantu tapi tak bias oleh sebab itu rasa sedih itulah yang sering muncul dalam beah diri saya lalu jika ketakutan pun juga sering melanda saya melalui perkataan maupun kondisi yang saya alami, kemudian dalam segala perbuatan atau aktivitas yang saya kerjakan penuh dengan hati hati dan perhitungan, konsekuen pasti akan muncul dalam benah diri apalagi saya sebagai laki-laki yang tidak boleh mengingkari janjinya kambali dan harus ditepati dan untuk ciri yang terakhir Alhamdulillah saat apapun yang melanda saya tidak dapat menggoyahkan jiwa oleh sebab itu dari 4 tipe, tipe 2lah yang termasuk dalam kriteria saya.