Eks
Uni Soviet Milik Keluarga Kaya
AS Tak berani
bersikap tegas karena khawatir jalur suplai ke afganistan diputus
WASHINGTON
DC, Beberapa Negara eks Uni
Soviet di Asia Tengah saat ini dikuasai oleh keluarga-keluarga kaya yang
mempraktikkan korupsi dan kolusi. Mereka hidup bermewah-mewah di tengah
kemiskinan rakyat dan meyalahgunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi.
Demikian
terungkap dalam kawat-kawat diplomatic rahasia dari kedutaan Besar AS di
Uzbekistan dan Azerbaijan,
dua Negara exs Uni Soviet yang kaya minyak. Kawat-kawat tersebut bocor melalui
WikiLeaks dan di kutip harian THE GUARDIAN, Inggris
Para
diplomat AS diTashkent, Uzbekistan, menyebut korupsi organisasi criminal kerja
paksa dan penyiksaan merajalela di Negara yang di pimpin oleh Presiden Islam
Karimov sejak 1990 itu. Anak sulung Karimov, Gulnara Karimova digambarkan
sebagai seorang perempuan serakah, haus kekuasaan dan menggunakan kekuasaan
ayahnya untuk menghancurkan bisnis/siapa pun yang menghalangi jalannya.
Dengan
status diplomat yang diberikan sang ayah, karimova lebih sering tinggal di
spanyol atau Geneva,
Swiss tempat perusahaan miliknya, Zeromax terdaftar di negaranya sendiri
karimova,yang bergaya hidup jetset, dikabarkan sering memaksa diikutsertakan
dalam bisnis-bisnis besar yang paling menguntungkan.
Beberapa
pengusaha asal AS pernah menceritakan, setelah menolak tawaran Karimova untuk
membeli saham perusahaan telepon seluler Skytel yang mereka jalankan, frekuensi
sinyal perusahaan tersebut diacak oleh para pejabat Uzbekistan. Karimova juga
dilaporkan mendapatkan sebagian saham perusahaan pembotolan minuman Coca-cola
setelah perusahaan itu diselidiki dalam kasus pajak ia juga dilaporkan
mendapatkan kontrak usaha minyak untuk Zeromax setelah membuat kesepakatan
dengan seorang
“Bos Mafia Lokal”. Dia masih menjadi satu-satunya orang
paling dibenci diseluruh negeri demikian bunyi laporan kedubes AS.
Karimova
juga menjadi penyanyi lagu-lagu pop, menjadi desainer perhiasan, dan terdaftar
sebagai salah satu professor di Universitas Ekonomi dan Diplomasi Dunia di
Tashkent.
Pendapat Saya Pribadi :
“ Jadi pendapat saya biar kita memiliki Jabatan,Gelar atau
Posisi yang sangat tinggi tidak menjamin kehidupan kita tanpa memikirkan
lingkungan dan kondisi sekitar kita karna keberhasilan seseorang bukan hanya
dari diri sendiri (stand alone) melainkan bantuan dorongan atau support yang
bertujuan saling membantu satu sama lainnya jadi buat artikel di atas dapat
saya simpulkan bahwa mereka hanya memntingkan diri sendiri (pribadi) tidak bermasyarakat
dan hasilnya pun juga buat mereka sendiri yang akan digunakan untuk
mengambangkan usaha usahanya agar dapat berkembang tapi kita ambil sisi
positifnya aja jika meraka menggunakan hasil kerjanya itu untuk hal-hal yang
menuju ke sosial atau bermasyarakat mungkin akan berguna bukan hanya bagi
mereka sendiri tapi bagi perusahaannya tersebut pun akan kena imbasnya
masyarakat pun akan mensupport dan secara tidak langsung peruhaan mereka dah
mempunyai client walau berbeda dengan cara yang negatifnya………..
Jadikanlah
diri kita akan selalu hidup bermasyarakat dan berkeluarga yang tidak
mandahulukan kepentingannya sendiri oleh sebab itu kita harus tanamkan dalam
hati bukan hanya dimulut agar apa yang telah kita niatkan akan terpenuhi……….”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar