Rabu, 28 September 2011


Eks Uni Soviet Milik Keluarga Kaya

AS Tak berani bersikap tegas karena khawatir jalur suplai ke afganistan diputus


WASHINGTON DC, Beberapa Negara eks Uni Soviet di Asia Tengah saat ini dikuasai oleh keluarga-keluarga kaya yang mempraktikkan korupsi dan kolusi. Mereka hidup bermewah-mewah di tengah kemiskinan rakyat dan meyalahgunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi.

            Demikian terungkap dalam kawat-kawat diplomatic rahasia dari kedutaan Besar AS di Uzbekistan dan Azerbaijan, dua Negara exs Uni Soviet yang kaya minyak. Kawat-kawat tersebut bocor melalui WikiLeaks dan di kutip harian THE GUARDIAN, Inggris

            Para diplomat AS diTashkent, Uzbekistan, menyebut korupsi organisasi criminal kerja paksa dan penyiksaan merajalela di Negara yang di pimpin oleh Presiden Islam Karimov sejak 1990 itu. Anak sulung Karimov, Gulnara Karimova digambarkan sebagai seorang perempuan serakah, haus kekuasaan dan menggunakan kekuasaan ayahnya untuk menghancurkan bisnis/siapa pun yang menghalangi jalannya.

            Dengan status diplomat yang diberikan sang ayah, karimova lebih sering tinggal di spanyol atau Geneva, Swiss tempat perusahaan miliknya, Zeromax terdaftar di negaranya sendiri karimova,yang bergaya hidup jetset, dikabarkan sering memaksa diikutsertakan dalam bisnis-bisnis besar yang paling menguntungkan.

            Beberapa pengusaha asal AS pernah menceritakan, setelah menolak tawaran Karimova untuk membeli saham perusahaan telepon seluler Skytel yang mereka jalankan, frekuensi sinyal perusahaan tersebut diacak oleh para pejabat Uzbekistan. Karimova juga dilaporkan mendapatkan sebagian saham perusahaan pembotolan minuman Coca-cola setelah perusahaan itu diselidiki dalam kasus pajak ia juga dilaporkan mendapatkan kontrak usaha minyak untuk Zeromax setelah membuat kesepakatan dengan seorang
“Bos Mafia Lokal”. Dia masih menjadi satu-satunya orang paling dibenci diseluruh negeri demikian bunyi laporan kedubes AS.

            Karimova juga menjadi penyanyi lagu-lagu pop, menjadi desainer perhiasan, dan terdaftar sebagai salah satu professor di Universitas Ekonomi dan Diplomasi Dunia di Tashkent.


Pendapat Saya Pribadi :

“ Jadi pendapat saya biar kita memiliki Jabatan,Gelar atau Posisi yang sangat tinggi tidak menjamin kehidupan kita tanpa memikirkan lingkungan dan kondisi sekitar kita karna keberhasilan seseorang bukan hanya dari diri sendiri (stand alone) melainkan bantuan dorongan atau support yang bertujuan saling membantu satu sama lainnya jadi buat artikel di atas dapat saya simpulkan bahwa mereka hanya memntingkan diri sendiri (pribadi) tidak bermasyarakat dan hasilnya pun juga buat mereka sendiri yang akan digunakan untuk mengambangkan usaha usahanya agar dapat berkembang tapi kita ambil sisi positifnya aja jika meraka menggunakan hasil kerjanya itu untuk hal-hal yang menuju ke sosial atau bermasyarakat mungkin akan berguna bukan hanya bagi mereka sendiri tapi bagi perusahaannya tersebut pun akan kena imbasnya masyarakat pun akan mensupport dan secara tidak langsung peruhaan mereka dah mempunyai client walau berbeda dengan cara yang negatifnya………..
           
            Jadikanlah diri kita akan selalu hidup bermasyarakat dan berkeluarga yang tidak mandahulukan kepentingannya sendiri oleh sebab itu kita harus tanamkan dalam hati bukan hanya dimulut agar apa yang telah kita niatkan akan terpenuhi……….”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar